Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Keajaiban Allah

Gambar
Semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Namun terkadang kita lupa akan hal ini. Sibuk mencari sebab-sebab tak pasti. Sampai lupa bahwa esensi semua ini bermuara dari kuasa Ilahi untuk mengatur kehidupan makhluk-Nya. Beberapa kisah di bawah ini mengajak kita kembali meraba pikiran, mengakui bahwa terkadang kita gemar menghakimi hal lain. Hanya untuk membenarkan diri ini. Padahal tetap, Allah lah muara semua alasan. Allah lah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk makhluk-Nya. " ....dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (at Taghabun:11) dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Referensi: https://tafsirweb.com/10955-quran-surat-at-taghabun-ayat-11.html dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala ses

Penjaga Kayu

Gambar
Allah adalah sebaik-baik penjaga. Allah pula sebaik-baik tempat meminta. Sekecil apapun itu, kita harus percaya lalu melakukannya. Anak-anak dalam cerita di bawah telah membuktikannya. --- Tumben. Biasanya para ikhwan yang menghilang di jam-jam selesai istirahat. Namun kali ini, para akhwat yang tak berada di kelas. Beberapa cara kugunakan untuk meraih dunia mereka dan kuajak berenang-renang, menggapai apa yang telah kurencanakan untuk mereka hari ini. Dengan memanggil, e, ternyata yang ikhwan udah lari kea rah lain. Dengan bintang, sama aja. Tidak ada yang tertarik siang itu. Akhirnya aku merelakan para ikhwan yang mulai menghilang (tar pasti balik lagi ke kandang!) dan memilih menghampiri para akhwat yang sedang bermain di gubug.. Belum sampai di gubug, beberapa gadis kecilku melapor, “Ustadzah, melati sama mbak ayu bertengkar!” “Loh, kenapa?” “Ndak tau, mereka berdua sama-sama nangis” Fyuh… Sungguh ‘menantang’ siang ini! Akhirnya kuhampiri keduanya, dan kuminta mereka

HARMONI antara aku dan mereka

Gambar
Hikmah dari lagu HARMONY by PADI Datanglah lagi masa dimana aku harus banyak-banyak menghadap komputer untuk mengingat-ingat kemudian menangkap dan melaporkan seluruh perkembangan murid-muridku di kelas 1A- Abu Bakar, SD Islam Insan Kamil. Saat ini pula, aku lagi gandrung mendengarkan lagunya PADI yang berjudul HARMONY. So, back sound aktivitasku akhir-akhir ini adalah lagu itu yang kuputar berulang-ulang... Dan kemudian aku tersadar, bahwa waktuku tinggal beberapa hari saja, untuk mendampingi 19 anak-anak hebat.. Rasanya, lagu itu tak lagi milik Piyu dkk. Tapi jadi milikku, karena pesan lagu itu adalah pesan cinta untuk murid-muridku... Setiap mendengar petikan gitar dalam intronya, hatiku berdesir... Allah... Terima kasih atas 19 jiwa yang pernah Engkau singgahkan ke dalam perjalanan hidupku ini.. HARMONY By: PADI ‘AKU MENGENAL DIKAU TAK CUKUP LAMA SEPARUH USIAKU’ (Baru 7 bulan aku mengenal mereka, dalam 23 tahun perjalanan hidupku) ’NAMUN BEGITU BANYAK PELAJARAN YANG AKU TERIMA

Meraih Mimpi bersama LASKAR PELANGI

Gambar
(INSPIRASI lagu LASKAR PELANGI by Nidji) Ada yang berbeda di sekolah hari ini.. itu berkat keusilanku dengan ustadz suro. “Us, coba musiknya diganti lagu Laskar Pelangi aja!” “Yoyoyo.. Aku nduwe nang kene!” Ustadzah Utami menimpali.. “Mesti arek2 lak langsung nyanyi..” Kebetulan, yang ada di lobi sekolah, tempat dimana musik terdengar paling keras, murid2 kelasku lagi berkumpul. 15 anak itu sedang terlibat dalam satu ‘lakon’ permainan.. Dan... “Mimpi.... adalah kunci....” Benar kata us Utami. Tak usah ditunggu, beberapa anak langsung menyanyi.. Segala aktivitas mereka hentikan sejenak untuk mendengarkan lagu yang ’lain dari yang lain’, yang keluar dari speaker sekolah mereka.. Apalagi ketika di bagian... Menarilah dan terus tertawa.. Walau dunia tak seindah surga Bersyukurlah pada yang kuasa Cinta kita di dunia.. Selamanya.. Semua kompak menyanyi sambil malu-malu menggerakkan kepalanya.. Aku ikut menyanyi bersama mereka, karna aku suka sekali lagu ini.

SALJU GURUN

Gambar
SALju guRUN Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang. Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu. Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini. Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci. Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau…berbeda. Cited from ‘Salju Gurun’ in ‘Filosofi Kopi’, Dee-1998 Without any changes - Ketika aku

Belajar dari Kesalahan

Gambar
“Habiskan Semua!” Dapat ilmu tentang parenting, ternyata tidak hanya dari seminar mahal. Hanya dengan ngikut Ustadzah Nunung ngisi ta’lim rutin bagi para siswa akhwat Jumat itu, aq dapat oleh-oleh tentang bagaimana menyikapi kesalahan yang dilakukan anak. Waktu itu, ceramah ustadzah Nunung bertopik bagaimana jadi muslimah yang tangguh dan disayang Allah. Salah satu caranya adalah seorang perempuan itu harus bisa memasak. Ustadzah Nunung kemudian bercerita tentang pengalamannya saat masih usia sekolah dasar dulu. Waktu itu beliau disuruh bundanya menggoreng ikan. Cara memasukkan ikan kemudian menutup wajan udah dilakukan dengan benar. Namun, setelah itu, sembari menunggu si ikan matang, ustadzah Nunung bermain loncat tali. Dan, hasilnya bisa ditebak. Saat sang bunda datang dari warung, Ustadzah Nunung ‘kehilangan’ ikan gorengnya! Yang ada hanya duri ikan menghitam! Sang bunda tidak marah. Beliau hanya bilang, “Mangkane yen nggoreng ikan ojo

Apel Jatuh nggak Jauh dari Pohonnya

Gambar
Apel Jatuh nggak Jauh dari Pohonnya Seorang ahli hypnotherapy untuk pendidikan anak-anak pernah mengatakan dalam sebuah pelatihan yang kuikuti. Bahwa anak-anak itu adalah telaga bening yang siap menerima cahaya-cahaya yang diberikan lingkungannya. Apalagi, anak-anak adalah imitator terbaik dalam masa hidup manusia. Orang tua dan guru, sebagai ‘contoh’ bagaimana harusnya mereka mengarungi hidup, adalah salah satu orang-orang yang bertanggung jawab atas kondisi psikologis seorang anak. Apa yang dilakukan oleh mereka, secara sengaja maupun tidak, menjadi sebuah rekaman bagi anak-anak. Dan, tanpa sadar ataupun tidak, anak-anak kemudian akan melakukan hal yang sama seperti apa yang telah didapatkan, dirasakan, dilihat, dan didengarnya. Emang susah jadi ‘orang tua’ di hadapan anak-anak, jika aku bisa menyimpulkan dari pelatihan waktu itu. Belum berhenti debar dadaku saat tahu bahwa APA YANG DIUCAPKAN ORANG TUA, BISA JADI DOA. Misalnya orang tua se

Bunga Telang Pertama Saya

Gambar
Anda tahu bunga Telang? Udah lama? Ohh, berarti memang sayalah yang kurang apdet. Selama hidup di dunia, baru di usia 34 tahun saya menjumpai tanaman  kaya manfaat ini. Baru tahu juga beberapa bulan lalu, bahwa bunganya bisa jadi pewarna biru alami. Biasanya digunakan untuk nasi biru, puding, dan sirup atau teh. Beruntung kemudian saya mendapatkan benihnya. Sebagian saya bagikan, dan sisanya saya tanam. At least, hanya satu pohon yang bertahan! Dan baru hari ini, dalam usia 35 tahun 5 bulan (lengkap amat!😂), saya baru punya bunga telang pertama! Dari hasil perawatan saya sendiri. Alhamdulillaah… Dilansir dari Wikipedia ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kembang_telang ), berikut ini adalah klasifikasi dari tumbuhan Telang: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Subfamili: Faboideae Bangsa: Cicereae Genus: Clitoria Spesies: C. ternatea Nama binomial: Clitoria ternateae L. Tumbuhan suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropik. Nam

Membuat Serbuk Jahe Instan

Gambar
S erbuk jahe instan menjadi terkenal akhir-akhir ini. Karena itu di masa pandemi, rimpang adalah idola. Salah satunya rimpang yang banyak dikonsumsi adalah JAHE. Harganya meroket tajam, bahkan sejak covid 19 melanda Korea, negara asal berkembangnya. Dipercaya, mengkonsumsi jahe memberikan banyak manfaat bagi tubuh, sehingga bisa menangkal masuknya virus corona ke dalam tubuh. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sanskerta “singabera” (Rosengarten 1973) dan Yunani “Zingiberi” (Purseglove et al. 1981) yang berarti tanduk, karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. (Sumber: Wikipedia.com/) Bagi rakyat Indonesia, sebenarnya jahe dan rempah lainnya adalah hal umum. Di tanah air kita, melimpah ruah jumlah dan jenisnya. Untuk ditanam mandiri di rumah pun  mudah. Jika ingin memiliki pohon jahe, cukup pendam jahe yang anda punya. Di tanah yang gembur, anda akan memanen b

Mengolah Sisa Bahan Memasak

Gambar
S isa bahan memasak selalu ada, sepanjang manusia masih hidup. Karena makan adalah kebutuhan utama. Dan memasak adalah kegiatan yang paling erat kaitannya dengan makan. Kebanyakan sisa memasak adalah sampah organik/alami, yaitu sisa bahan-bahan yang sebelumnya tumbuh dari alam. Seperti batang sayur, kulit buah, tulang, sisa bumbu, dan lainnya. Jika anda berfikiran benda-benda itu adalah sampah yang tidak bermanfaat lagi, sehingga harus berakhir di tempat sampah, ITU SALAH! Ada cara untuk memperpanjang 'masa bakti' bahan-bahan masakan itu. Mereka bukan sampah, mereka adalah sisa pemanfaatan manusia untuk hidupnya. Karena Tuhan memang menciptakan tumbuhan dan hewan untuk dimanfaatkan manusia. Semakin banyak yang bisa diberikan pada manusia, mereka bisa bertahan lebih lama. Jadi, kenapa tak kita coba untuk memanfaatkan mereka lebih maksimal? Misalkan saat anda hendak mengolah nanas jadi campuran es buah. Jangan dulu buang kulit dan mahkotanya untuk sekali waktu itu. Kulit nana