Mengolah Sisa Bahan Memasak
Sisa bahan memasak selalu ada, sepanjang manusia masih hidup. Karena makan adalah kebutuhan utama. Dan memasak adalah kegiatan yang paling erat kaitannya dengan makan. Kebanyakan sisa memasak adalah sampah organik/alami, yaitu sisa bahan-bahan yang sebelumnya tumbuh dari alam. Seperti batang sayur, kulit buah, tulang, sisa bumbu, dan lainnya.
Jika anda berfikiran benda-benda itu adalah sampah yang tidak bermanfaat lagi, sehingga harus berakhir di tempat sampah, ITU SALAH! Ada cara untuk memperpanjang 'masa bakti' bahan-bahan masakan itu. Mereka bukan sampah, mereka adalah sisa pemanfaatan manusia untuk hidupnya. Karena Tuhan memang menciptakan tumbuhan dan hewan untuk dimanfaatkan manusia. Semakin banyak yang bisa diberikan pada manusia, mereka bisa bertahan lebih lama. Jadi, kenapa tak kita coba untuk memanfaatkan mereka lebih maksimal?
Misalkan saat anda hendak mengolah nanas jadi campuran es buah. Jangan dulu buang kulit dan mahkotanya untuk sekali waktu itu. Kulit nanas bisa dibuat tepache (minuman kesehatan alami Meksiko yang difermentasi selama tiga hari). Setelah dijadikan tepache, kulit nanas tadi bisa kita olah jadi cuka apel (dengan masa fermentasi 14 hari). Setelah itu, dapat digunakan lagi sebagai bahan ecoenzyme (larutan pembersih terbuat dari kulit buah-buahan, air, dan cairan gula jawa, yang difermentasi hampir tiga bulan). Terakhir, bisa masuk komposter (proses membuat pupuk kompos). Sedangkan bonggol nanas bisa ditanam kembali.
Voila! Anda bisa
menikmati nanas tak hanya dalam bentuk es buah! Dan tak hanya dalam sekali dua
kali tegukan. Lebih dari tiga bulan, anda bisa mengeruk manfaat buah bercita
rasa manis asam ini.
Itu baru nanas, ya! Cobalah, dengan sedikit upaya, ternyata kita masih bisa mengolah sisa organik lainnya yaitu sayur, buah, dan bumbu serta bahan hewani untuk mendapatkan manfaat lebih lama dan banyak. Lalu, jika anda mau, ini bisa jadi peluang berbisnis. Jadi tak hanya anda, orang lainpun bisa menikmati usaha anda memperpanjang usia konsumsi.
Berikut ini beberapa cara selain nanas di atas, untuk mengolah sisa masakan anda. Selain anda bisa mendapatkan manfaat lebih untuk sisi nutrisi maupun penghematan, bisa pula anda coba tawarkan untuk mendapat rupiah lagi.
1. Menanam kembali /regrow
Beberapa sayuran bisa ditanam kembali hanya dengan memanfaatkan bagian tumbuhan yang terbuang. Semisal kangkung. Ambil batang, kalau bisa dengan akarnya kemudian rendam ke dalam wadah berisi air. Tunggu beberapa hari hingga akar semakin banyak. Kemudian pindahlah ke tanah. Ke depannya anda tak perlu membeli kangkung lagi. Karena anda akan memanennya dari kebun sendiri. Selain sayuran sebagai pelengkap nasi pecel itu, anda bisa me-regrow batang sawi-sawian, bayam, daun bawang, sereh.
2. Kaldu udang dan sayur
Kaldu dalam sebuah masakan bagai pelengkap yang sempurna. Rasa makanan yang dihasilkan menjadi semakin mantap. Memang sih, banyak merk dan jenis kaldu instan alias pabrikan di luar sana. Nah, coba kita manfaatkan sisa dapur untuk membuat penyempurna rasa!
Paling enak jika menyantap udang goreng tanpa mengupas kulit dan melepas kepalanya. Jika anda memasak dalam jumlah banyak, olah saja kulit dan kepala yang tak terpakai menjadi kaldu bubuk dan cair. Namun jika udang yang dimasak sedikit, masukkan dulu ke dalam freezer untuk menunggu sisa udang berikutnya.
Sedangkan untuk kaldu sayur, sama. Pasti kita sering membuang bonggol sawi, bonggol kubis, kulit wortel, dan lainnya. Campur saja dalam sekali merebus air. Kaldu cair bisa anda dapatkan. Campur pada masakan selanjutnya. Selain meningkatkan cita rasa, tambahan gizi juga telah anda dapatkan!
Kedua kaldu nabati ini memang berjumlah tak banyak. Namun tak ada salahnya anda menawarkan pada teman dekat/keluarga anda. Atau bisa juga anda membuka sistem pre order. Fokus utama membuat masakan berbahan udang dan sayuran, bisa dijual pula. Sisa masakannya pun bisa menghasilkan uang.
3. Bakwan kedelai
Susu kedelai tak kalah enak dengan susu hewani. Minuman sehat ini dibuat dengan cara menghaluskan kedelai, disaring, baru di rebus. Saat disaring ini, anda akan mendapat ampas kedelai. Cukup tambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, tepung, dan telur. Goreng dan hidangkan hangat sebagai pelengkap segelas susu kedelai. Jika hendak dipasarkan, tinggal dikemas dan dilempar ke pasaran. Bisa sendirian ataupun sepaket dengan minumannya.
4. Bumbu rempah Tambahan
Bagi pembuat jamu, ampas rempah akan berlimpah. Karena yang diambil adalah sari pati cairnya. (baca juga:Membuat Jahe Serbuk Instan )Jika anda salah satu produsen minuman kesehatan khas Indonesia ini, coba manfaatkan sisa olahan. Jemur dan keringkan. Kemudian campur dengan bumbu lain. Kemas, anda bisa menjual bumbu kemasan pada calon konsumen. Misal ampas jamu jahe untuk bumbu ayam, ampas jamu kunir untuk bumbu lodeh atau soto. Menarik bukan?
5. Minuman sehat
Ada tepache dari kulit nanas, kombucha dari biji jambu merah, dan minuman fermentasi lainnya. Biasanya sisa buah ini langsung dibuang, coba hentikan kebiasaan ini. Manfaatkan dengan menyimpannya dengan teknik tertentu. Minuman fermentasi penuh bakteri baik (probiotik) yang bagus untuk pencernaan, bisa anda dapatkan. Buka sistem pre order karena untuk membuatnya memerlukan waktu beberapa hari. Pengemasan dalam wadah kaca yang unik, bisa menambah nilai jualnya.
6. Cuka buah
Setelah dibuat tepache, nanas bisa difermentasikan lagi menjadi cuka. Inipun bisa jadi asupan penuh nutrisi bagi tubuh kita. Selain nanas ada juga cuka apel.
7. Acar kulit semangka
Anda suka makan semangka tanpa menyantap bagian kulitnya? Lalu, anda apakan bagian tersebut? Jika anda buang, ahh sayang! Masih banyak sumber vitamin dan mineral di dalamnya. Cobalah potong kecil-kecil dan olah menjadi pelengkap makan nasi atau mie goreng. Apa itu? Yup, acar! Karena tak sedikit yang menyukai makanan dengan rasa segar, manis sedikit asam, silakan tawarkan ke calon konsumen anda!
8. Cairan pembersih
Eco enzyme namanya. Yaitu cairan fermentasi yang bisa dimanfaatkan untuk membersihkan kaca/cermin, lantai kamar mandi, dan permukaan bening lainnya. Cara membuatnya mudah. Tinggal manfaatkan kulit buah yang anda hasilkan, masukkan ke dalam botol plastik bersama air dan cairan gula merah. Diamkan selama tiga bulan, dengan membuka tutupnya beberapa kali untuk menghindari ledakan. Hasil pembersihan dengan cairan alami ini tak kalah dengan produk serupa yang beredar di pasaran. Anda menghemat pengeluaran rumah tangga, bisa juga mendapatkan uang tambahan dengan menjualnya saat sudah jadi.
9. Pupuk alami
Sebenarnya saat mendapatkan sisa bahan masakan, anda sudah bisa langsung menjadikannya bahan pupuk kompos. Namun ternyata, sebelum ini, ada beberapa tahapan yang masih bisa dilakukan, yaitu yang disebut di atas. Maka sayang bila langsung dipendam dengan tanah untuk bisa diurai oleh alam.
Sebaliknya, jangan khawatir tak bisa mendapatkan bahan kompos. Kesemua tahap pengolahan sisa dapur yang kami sebutkan di atas, masih menghasilkan sisa. Barulah pindahkan tempat tugas mereka ke dalam lubang kompos anda! Pupuk alami telah anda dapatkan! Bisa digunakan untuk kebun sendiri, dan sangat cemerlang jika anda mengemas pupuk yang sudah matang untuk dijual!
10. Tumbuhan lain yang Kaya Nutrisi (dengan Pupuk yang lebih mudah)
Beberapa sisa konsumsi dan proses memasak menghasilkan hal yang sebenarnya berharga. Terutama bagi kebun anda. Dengan memanfaatkannya anda bisa memberi asupan nutrisi lebih pada sayuran. Misal air cucian beras dan sayur mayur, bisa digunakan untuk menyiram. Kulit telur, bawang merah dan bawang putih, silakan ditebar ke tanah tempat tumbuh. Maka sayuran anda akan tumbuh subur dan kaya nutrisi. Sebuah produk yang bernilai jual tinggi.
Terima Kasih informasinya Kak... Bermanfaat banget.
BalasHapusBahas pemanfaatan sisa Makanan top banget...eh jadi teringat ada satu web rekomendasi tentang makanan yang khas dan laris di Sidoarjo dan Surabaya : https://www.kulinerlaris.com
Semangat Menulis Lagi...
Siap, Kak! Siap2 laperrr!
HapusBeemanfaat. Terima kasih atas tulisannya.
BalasHapuswahh mbak, ternyata sisa2 masakan atau makanan masyaaAllah ya kalo dimanfaatkan
BalasHapusJadi nambah ilmu nih
BalasHapusNoted Mbaa
Apa pun emng bisa dimanfaatkan sampai titikdarah terakhir y mba ibaratny
Baru tau ada bakwan kedelai mbak :D
BalasHapusIni yang selalu pengen saya lakukan mbak.. tapi masih dalam angan, mungkin nunggu si kecil agak besar kali ya biar bisa teralisasi..
BalasHapus