Refleksi Belajar, Jeda Sejenak untuk Menghimpun Kekuatan

 


Ketika sudah jauh melangkah, kadang nafas terengah engah tapak kaki seolah begah. Ingin tangan melambai pasrah.


Namun saat melihat ke belakang, ternyata yang ada hanyalah kesuksesan. Sampai di titik ini adalah keberhasilan.


Pun sama ketika memandang ke depan. Ah, tujuan tinggal sepenggal jalan. Raga ini ternyata hanya kecapekan, jiwa ini ternyata ingin hiburan.


Sedikit jeda.

Beberapa helaan nafas panjang.

Yang didahului dengan tarikan udara melalui organ penciuman.


Saya nikmati sejenak jeda ini. mengusir godaan untuk berhenti selamanya. Tidak! Saya kuat dan saya harus tetap berjalan!


Ah, baiklah!

Saya harus melanjutkan!

***


Sebelum kembali berjalan. 

Saya buka lagi tas dan saya keluarkan semua barang bawaan. Ada peta yang sudah mulai koyak karena beberapa kali dibuka. Beda dengan lembar makanan, yang pasti baru tiap akhir pekan. Pun sama dengan kotak potluck dan kaleng cemilan, masih renyah. 

Ada juga album jurnal, yang mendokumentasikan pengalaman belajar.


Senyum terkembang.

Geli melihat apa yang telah dilewati.

Bangga dengan apa yang sudah diwujudkan.


You do the best, ulat Eva!

You are being better than past! 


Perhatikan ini. Sebuah analisis sederhana indikator keberhasilan dalam mewujudkan tujuan belajar:

 


Sedikit melebihi separuh target kesempurnaan di separuh perjalanan perkuliahan bunda cekatan. InsyaaAllah saya sudah mempunyai bekal cukup untuk melanjutkan perjalanan mencapai impian. 


Salah satu prestasi yang bisa dibuktikan adalah perbandingan rapor KLIP yang saya terima. 

Sumber: Rapor KLIP


Di bulan kedua mengikuti KLIP, saya mengalami peningkatan. Baik dari jumlah kata yang saya hasilkan dalam menulis, maupun badge yang saya dapatkan.


***

Kemudian, saya gelar setiap makanan yang saya dapatkan. Inilah yang bisa  diklasifikasikan berdasar jurnal:


Total ada 34 makanan yang sudah saya lahap. Dari pekan pertama hingga kelima, semua makanan saya cari sendiri. Sedangkan di pekan keenam, sesuai tantangan, jadi sayapun mendapatkan hadiah dari teman. 


Berikut perbandingan yang bisa dilihat atas apa yang telah saya makan.

  1. Makanan utama/Snack?


Makanan utama adalah sumber belajar yang sesuai dengan peta. Sedangkan camilan adalah sebaliknya. Ternyata saya lebih banyak melahap makanan utama. Saya melahap lebih banyak makanan utama, karena merasa memiliki waktu dan tenaga yang terbatas. Jadi benar - benar menyantap apa yang dibutuhkan. Baru jika ada waktu luang dan pikiran tenang, saya akan menyantap makanan camilan/Snack.


Dari perbandingan ini, maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar saya kebanyakan sesuai dengan peta belajar.


  1. Dari mana asal makanannya?


Hutan kupu- kupu cekatan sungguh menakjubkan! Tak perlu jauh- jauh melangkah, di dalamnya banyak sekali sumber informasi. Namun sempat saya kesulitan mencari makanan yang sesuai. Maka saya akan mengendorkan standar, supaya tidak spesifik amat. Baru jika tetap tidak ada, saya akan mencari di luar hutan.


3. Hadiah/mencari sendiri?



***

Selama enam pekan di tahap ulat, tugas utama saya adalah makan. Yaitu belajar dengan berbagai cara. Berupa:

  1. Membaca

  2. Mendengar

  3. Menyimak tampilan

  4. Dialog interaktif

  5. Berbagi audio

  6. Berbagi audio visual

  7. Merangkum & menuliskan dengan gaya bahasa sendiri

  8. Mengajarkan kembali

Dari kesemuanya, saya paling cocok  mencari informasi dengan cara membaca. Bisa saja mendapatkan informasi melalui format audio/ audio visual. Asal saya bisa merangkumnya.


Di sisi lain, saya bermasalah dengan memori. Jadi merangkum adalah jalan mengawetkan informasi. Ketika ada rejeki untuk sempat menuliskan dengan gaya bahasa sendiri, ini sebuah keberuntungan pasti. Karena bisa menjadi amal jariyah yang mudah dibagi- bagi.


Untuk dialog Interaktif khususnya via jaringan (online), saya adalah tim simak rekaman. Sebab saya sering kesulitan menyimak siaran langsung dan jarang bisa berdialog dengan narasumber.

***

Alhamdulillah, akhirnya saya hampir tiba di penghujung tahap ulat. Saya menikmati keseruan yang ada. Dimana setiap pekan bertambah menantang tugas yang diberikan. Sayapun menikmati berlama- lama mengerjakan tugas. Mengemasnya dengan maksimal, agar tak sekedar gugur kewajiban. 


Namun tetap ada yang harus saya perbaiki. Saya terlalu asyik menekuni dunia maya. Di pekan ini saya beberapa kali jatuh sakit. Saya juga mendapat sempritan sayang dari anak dan suami. Sebab kadang keasyikan mengerjakan tugas, hingga teledor dengan tugas di dunia nyata. 

Semoga ke depannya saya bisa memperbaiki diri.


Yak, jeda selesai. Kekuatan telah kembali bahkan bertambah. Mari lanjutkan perjalanan!


#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#danaucermin





Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Hoax dengan Copywriting yang Optimal

5 Langkah Kecil Mewujudkan Lingkungan Inklusif

Lebih Mudah dan Murah, Cobalah Healing by Writing