6 Cara Membangun Karakter Tokoh Cerita Fiksi

 


Tokoh dengan karakter kuat akan melekat pada benak pembaca. Sampai- sampai, andaikata sebuah tulisan fiksi itu kemudian difilmkan, para pembaca bisa memilih artis mana yang pas untuk memerankan tokoh tersebut.


Sebaliknya, jika karakter tokoh itu lemah dan cenderung biasa, akan mudah dilupakan. Bahkan bisa mempengaruhi lemahnya jalan cerita.


Karena memang, cara membangun karakter dalam tulisan fiksi itu terkadang menjadi lebih penting daripada jalan ceritanya sendiri. Sebab tokoh- tokoh inilah yang menguasai tentang apapun tulisan yang ada.


Menilik pentingnya karakter, seorang penulis fiksi harus paham bagaimana cara membangun tokoh. Tak perlu jauh- jauh, cukup berbekal dari pengamatan keseharian penulis sendiri.


Sebab penulis sudah cukup kaya dengan apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan dari lingkungan sekitarnya, untuk menulis cerita fiksi. Semakin cerita ini terasa riil, maka ini semakin efektif. Semakin terlihat nyata suatu tokoh yang diceritakan, semakin kuat pula permainan emosi  yang bisa penulis ciptakan pada pembaca. Tak perlu terburu- buru menciptakan tokoh seorang alien ataupun sebuah botol berkaki tujuh. Sebab mengangkat realita, bisa menjadi latihan awal untuk membangun cerita yang bagus.



Nah, bagaimana kemudian cara membuat karakter tokoh dalam novel yang mudah dilakukan namun juga efektif?



1.Apa tujuan si tokoh?

Sebelum Anda mengembangkan cerita, alangkah lebih baiknya Anda menetapkan apa tujuan dan mimpi terbesar dari si tokoh?


Anda harus bisa menjelaskan apa keinginan dan tujuan si tokoh. Apa harapannya dan apa keinginannya. Dengan mengetahui hal ini, Anda pun bisa menentukan apa motivasi si tokoh dalam berpolah sepanjang cerita. 


2.Bagaiman si tokoh menyikapi sebuah kejadian?


Deskripsikan perasaan, imajinasi, dan tingkah laku tokoh saat terjadi sesuatu dalam hidupnya. Alih-alih menulis 'Ardi sedih karena ayahnya meninggal', lebih baik 'Sejak tadi Ardi duduk di samping kepala ayahnya yang meninggal tadi malam. Satu per satu orang  yang datang melayat, bukan hanya menciumi jasad ayahnya, tapi juga Ardi kecil yang masih kelas tiga SD.'


3.Bagaimana penampilan fisik mereka?

Anda harus membangun penampakan tokoh dengan baik. Supaya para pembaca mudah dalam  membayangkan seperti apa mereka.


Jika tidak menyulitkan, Anda bisa menggambarkan di sebuah kertas. Karena penampilan fisik juga mempengaruhi bagaimana dia bertindak. Semisal si jangkung pasti dengan mudah mengambil buah yang bergelantungan di pohon. Karena itu dia senang berbagi buah yang dipanennya.


Anda juga bisa membuat daftar, apa kira- kira yang ada dalam benak tokoh lain saat melihat tokoh yang sedang Anda jelaskan. Hal ini bisa didasarkan dari sikap dan kebiasaan si tokoh yang dijelaskan. Semisal pak boss yang selalu berkemeja rapi dimanapun dia berapa.


4. Bagaimana profil si tokoh?

Anda juga perlu menentukan beberapa faktor ketika menyusun sebuah profil karakter, seperti jenis kelamin, tempat mereka lahir, juga  masa kecilnya. 


Juga kepercayaan yang dianut, keadaan orang tua mereka, status sosial dan ekonomi mereka, pekerjaannya apa, apakah ada trauma masa lalu, dan lain-lain sebagainya.


5. Siapa nama si tokoh?

Penentuan nama juga mengambil peran penting dalam karakterisasi. Anda bisa menentukan nama dari sifat dominan mereka. Misal Leona yang selalu merasa kesepian. Atau Mbul si penyuka semua makanan.


Hindari nama yang sangat susah dibaca, terutama untuk bacaan anak-anak. Seperti Zeglien, Xai, dan lainnya. Sebaliknya, pilih nama yang mudah dibaca dan gampang melekat di dalam ingatan pembaca.



6.Bagaimana cara mereka berhubungan dengan orang lain?


Karakter tokoh cerita Anda akan jauh lebih kompleks dan menarik ketika mereka menjalin relasi dengan karakter lain. Seperti apakah tipe karakter yang cocok dengan tokoh ketika mereka mencari teman, pasangan, atau figur panutan? Tentukan pula bagaimana hubungan itu membentuk karakter tokoh Anda di sepanjang perjalanan cerita. 


Anda bisa membaca sekilas tentang kecerdasan interpersonal, yang menentukan bagaimana seseorang bersikap pada orang lain.


Hal ini akan membantu pula saat Anda mengembangkan konflik cerita.


Oke, selamat menulis!


Referensi:



https://crafters.getcraft.com/id-articles/karakterisasi-tokoh-menarik


https://flp.or.id/bagaimana-trik-memenangkan-lomba-menulis-ala-gegge-mappangewa/


https://www.google.com/amp/s/penulisgunung.id/2020/11/24/cara-membangun-karakter-dalam-novel-dengan-mudah-dan-efektif/amp/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Hoax dengan Copywriting yang Optimal

5 Langkah Kecil Mewujudkan Lingkungan Inklusif

Lebih Mudah dan Murah, Cobalah Healing by Writing