Menemukan Keluarga Non Fiksiku


Senin, 7 Februari 2022

Dear diary, 

baru dua bulan berkuliah di Bunda Cekatan Ibu Profesional, sudah terbentuk ritme baru dalam hidupku. Hari Senin menjadi hal yang ditunggu. Satu karena tenggat waktu pengumpulan jurnal ada di pagi hari. Seringnya rame di grup Binar Kemala. Beberapa berucap syukur karena telah melewati hari Minggu dan ujung Senin yang menegangkan, dengan keberhasilan mengumpulkan jurnal. Beberapa lagi bingung karena mengalami masalah teknis khas 'the mefeters' . Sisanya sudah tenang karena jurnal sudah aman jauh - jauh hari. Termasuk saya sih. Karena sudah beres dengan jurnal di hari Sabtu, dalam kondisi keliyengan sebab tensi turun dan flu.


Agenda penting yang juga ditunggu setiap hari Senin adalah waktunya Magika bercerita. Tentang rupa tantangan sepekan ke depan. Biasanya sih Magika hadir pukul 10.00 pagi atau siang pukul 13.00. Namun Senin ini spesial. Ada tamu istimewa yang datang di malam hari. Dari tajuk materi yang disampaikan adalah tentang dunia tampilan. Mbak Icha membawakan materi bagaimana melakukan siaran langsung di FB grup, di pukul 19.00.


Rentang waktu siang, saya gunakan untuk mengintip teman se IP regional yang lebih dulu lulus bunceknya. Hmm… Sepertinya pekan ini tugasnya berbau 'harus tampil live.' Nah, pas scrolling beranda itu, saya nemu novel online. Singkat cerita saya tertahan di posisi duduk untuk membaca lebih lama. Dari ponsel. 

Sorenya ternyata kepala saya kembali pusing. Entah mungkin karena terlalu asyik menatap layar ponsel saat membaca tadi. Walhasil, saya tidur lebih awal. Dan rela meninggalkan tampilan mbak Icha di sesi cerita Magika. Bangun- bangun, saya membuka ponsel dan mendapati teman- teman di kelompok ricuh dengan keharusan mengisi form untuk menemukan keluarga belajar.

Saya coba menguasai keadaan yang tertinggal ini. Saya memanjat pohon puluhan chat WA dan mendapatkan link yang harus diisi untuk berkumpul sesama teman sesuai kategori passion.

Saya nekad mengisi tanpa banyak tanya. Sebelum sakit dan kantuk menyerang lagi, saya harus membereskan ini. Ternyata eh ternyata, saya berhenti di pilihan topik peta belajar. Di poin literasi yang harus saya pilih, tidak ada sub poin konten kreator dan sebangsanya. Lah, topik belajar saya, copy writing harus masuk aja dong? Masak saya harus milih bisnis dan manajemen? Itu bukan passion saya. Bisa- bisa saya cemberut saja bila berada di tengah keluarga yang bukan pilihan kesukaan saya. 

Saya coba bertanya dan minta pendapat pada teman sekelompok. Hingga saya akhirnya menuruti kata hati, memilih apa yang membuat saya bahagia. Entah benar entah salah, pokoknya saya lebih senang menulis daripada diminta berbisnis!


Selasa, 8 Februari 2022

Dear diary,


Tugas sudah keluar. Sayapun sudah kelar menonton siaran langsung oleh mbak Icha. Ternyata yang harus dilakukan adalah mencari keluarga sebenarnya di kebun apel hutan kupu - kupu. Kemudian di keluarga itu, bisa didiskusikan siapa yang menjadi perwakilan untuk tampil online di FBG hutan kupu - kupu.


Sampai malam semua berjalan baik. Saya memang harus mengakhiri masa pemulihan dari sakit yang kurang jelas. Kadang lemas kadang beringas. Hehehe.


Rabu, 9 Februari 2022.

Dear diary,

Akhirnya saya menemukan siapa kepala keluarga literasi. Ada mbak Nuri Hasnani yang keren. Kemudian join grup melalui link yang dibuatnya. Ternyata di keluarga literasi ada buanyak anggota dengan prestasi masing - masing. Chat di WA berjalan cepat. Sahut menyahut mengiringi proses perkenalan kami. Saya sampai tak kuasa mengikuti. Hingga memilih kembali ke grup untuk cekakak cekikik dengan anggota grup saja. Tentunya setelah selesai memperkenalkan diri.


Ternyata jumlah anggota keluarga literasi lebih dari enam puluh. Sehingga kami harus membelah diri, berpisah sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati bersama. Ada literasi fiksi, literasi non fiksi, dan literasi read aloud. Saya menawarkan diri menjadi kepala keluarga non literasi. Modal nekad, asal bisa mengambil kesempatan untuk berperan. Sebab tak perlu menunggu, di ibu profesional harus mau menawarkan diri. 



Jadilah sesegera mungkin saya membuat WAG dan membagikan link supaya teman- teman non fiksi dalam keluarga besar literasi, bisa bergabung secara mandiri. 

Saya sambi istirahat. Bangun tidur, tidur lagi. Bangun lagi, tidur lagi. Kepala masih penat. Teman - teman mulai masuk satu persatu. Saya minta mereka untuk mengisi daftar pembagian spesifikasi bersama, sambil menunggu lengkap ber dua puluh satu. 

Beruntung ada mbak Umami yang menawarkan diri menjadi wakil kepala keluarga. Jadi kami bisa saling menata shift  untuk menjaga 'rumah' tetap dalam kondisi harmonis. Juga kondusif untuk belajar dan bermain.

Alhamdulillah, dapat teman dari berbagai kota!


Saya sendiri mulai masuk ke WAG khusus kepala keluarga, dimana dinamika grup sudah terlaksana sebelumnya. Jadi sayapun harus menyesuaikan. 


Oke, cukup untuk malam ini. Selamat istirahat, diary!


Kamis, 10 Februari 2022

Dear diary,


Pagi ini temaram. Tapi mau tak mau langkah harus terus dijejakkan. Kepala mulai berkurang peningnya. Namun beberapa kali nyaris 'nge-blank' lagi. Kalau begini, susah rasanya hendak berfikir keras. Padahal hari ini padat acara di rumah keluarga kami. 


Di awal matahari berbagi sinarnya, saya sudah menyampaikan pada anggota keluarga. Untuk saling bertukar cerita tentang makanan yang telah dilahap selama dua pekan belakangan. Ilmu apa yang sudah didapat dan fokus ilmu apa yang dipelajarinya di Buncek.

Saya pun menawarkan pada siapa saja yang mau mengambil kesempatan mewakili keluarga untuk tampil langsung di FBG hutan kupu - kupu.


Sebab magika menyatakan bahwa agenda hari Kamis sangatlah krusial. Karena pasti akan riuh dengan suara kriuk… kriuk..  ulat yang saling menyantap makanan yang disajikan anggota keluarga lain. 


Awalnya grup terasa sepi. Saya menuliskan chat, tidak ada yang menanggapi. Terburu-buru saya menyimpulkan bahwa mereka adalah orang sibuk. Mereka juga nampak  serius, saya menganggapnya apa karena terbiasa menggeluti non fiksi yang tak seluwes tulisan fiksi, tulisan yang menuntut imajinasi menari - nari sebebas mungkin.


Beruntung praduga yang salah itu segera hilang. Teman - teman mulai bercerita satu persatu. MasyaaAllah, semua nampak ahli dengan ilmu yang digeluti. Saya merasa kecil di antara mereka. Tapi saya harus percaya diri. Peran yang  diambil harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Sebagai kepala keluarga yang berwibawa dan mengayomi lainnya.


Apalagi sepanjang hari sebenarnya kepala saya masih pening. Namun saya harus hadir, siap menjawab dan menanggapi chat dari teman lain. Berharap pula, segera ada yang mengajukan diri untuk live. Hingga memang ada, Alhamdulillah, mbak Nadia yang akan tampil keesokan harinya.


Hingga waktu bercerita habis, walaupun ada beberapa teman yang masih belum setor cerita, pembahasan di grup keluarga beralih pada apa yang disampaikan mbak Nadia. Sebenarnya beliau telah runtut menyampaikan poin - poin presentasinya. Yaitu ilmu yang digelutinya selama ini, penyuntingan artikel onlinenline. Tinggal kami menitipkan apa yang mungkin sebenarnya menjadi pertanyaan atas materi mbak Nadia. Saya juga meminta teman lainnya untuk membuat flyer dan Alhamdulillah ada yang langsung menyahut. Dalam hitungan menit, semua nampak selesai. Beres.


Alhamdulillah, ternyata ada satu lagi teman yang akan live. Seorang blogger yang lihai dengan per-SEO-an. Mbak Talitha namanya. Sehingga saya titip pesan pada mbak Nadia, yang juga membahas hal ini namun tak banyak, untuk 'sounding', bahwa akan ada tampilan lagi yang membahas SEO lebih lengkap.


Itung-itung promosi untuk tampilan selanjutnya. Alhamdulillah Mbak Talitha menghendaki tampil di hari Selasa, 15 Februari 2022.


Diary,

Tahu tidak. Saya sempat bikin onar. Hahaha. Saat mendaftarkan mbak Nadia, saya kelabakan mencari caranya. Hingga akhirnya ketemu. Saya segera melakukan pendaftaran, di antara rasa cemas jadwalnya terisi duluan dengan kekhawatiran atasengan kepala yang menjadi - jadi manjanya.


Kemudian saya harus create event. Masuk ke FBG, membuat jadwal dan mempublikasikan rencana live keluarga non fiksi. Ada empat langkah di sana. Di langkah ketiga ada permintaan membuat deskripsi acara. Pede lah saya menuliskan panjang lebar dan menarik supaya banyak yang hadir dalam penampilan keluarga kami, dengan mbak Nadia sebagai nara sumber dan mbak Reni yang mengajukan diri sebagai host.


Ternyata, di ujung langkah ketiga, setelah saya meng- klik untuk mengundang teman- teman di FB, perasaan saya tidak enak. Kok nampaknya seharusnya bukan saya ya yang mengisi. Sepertinya yang mendaftar di sana adalah siapa yang tampil. Astaghfirullah, saya salah langkah. Hahaha. Dengan segera, saya menghubungi mbak Nadia. Berharap beliau masih terjaga. Karena ini sudah malam juga. Alhamdulillah, Allah mengasihi kami di malam Jum'at ini. Mbak Nadia berhasil mendaftar di h-1 penampilan. All is done. Mari kita tidur!


Jum'at, 11 Februari 2022

Hi, diary!


Benar, kan.

Ternyata kesalahan saya mendaftar event kemarin sedikit bikin heboh. La apa yang saya lakukan kadung ikut dalam daftar live hari ini. Seorang teman juga menghubungi, bilang kalau kaget saat saya akan tampil. Hwaa! Saya panik! Karena saya sedang tidak ingin tampil! Dan karena bukan saya yang tampil!


Saya mencoba mengotak atik. Belum jua bisa. Hingga akhirnya harus bertanya di grup kepala keluarga. Ternyata saya belum mendapatkan solusi. Sampai akhirnya ada teman sesama kepala keluarga yang memberi tahu keberhasilannya memecahkan masalah yang sama dengan saya. Alhamdulillah…


MasyaaAllah, jika melihat daftar live, semua menggiurkan! Benar - benar harus pasang safety belt supaya otak tidak meronta meminta jatah belajar, meski di luar peta yang terus saya genggam.


Yah, tapi karena kepala yang tak bisa dipaksa untuk diajak menatap layar terus menerus, saya terpaksa tidak menonton live sama sekali. Meskipun ada teman se- regional yang tampil di siang hari. Dan ada mbak Nadia yang tampil di malamnya. Saya hanya meninggalkan jejak komentar saat mereka live, lalu saya kembali tidur. Dengan janji akan menonton keduanya besok.


Terima kasih raga, telah merengek meminta istirahat. 


Sabtu, 12 Februari

Tahu 'ndak, diary…


Hutan kupu- kupu sangat meriah! Banyak sekali live yang sudah tertata rapi. Tiap tiga puluh menit akan ada yang tampil. Belum lagi event yang seharusnya terlaksana di hari Jum'at kemarin, bisa diputar ulang.


Wow!

Semuanya nampak menggiurkan!

Tapi, eits! Demi stabilitas otak supaya tidak meronta lagi, saya memprioritaskan apa yang harus saya makan terlebih dahulu.


Saya menemukan bahasan tentang copywriting dari grup bisnis. Nah, itu jadi tayangan pertama yang saya nikmati. Berikut adalah insight yang saya dapat:

Makanan kedua adalah milik mbak Nadia pastinya. Inilah insightnya.

Selesai makan, boleh dong makan camilan!

Selanjutnya saya mencicipi penampilan mbak Dyah, teman se regional IP Jember Raya, dari keluarga manajemen emosi, yang juga merupakan rekan tim Hima kesayangan. Yang selalu disiplin mengumpulkan tugas saat berkuliah. Beliau live dengan anggun, membawakan materi yang mencubit- cubit sanubari ini. Yaitu tentang seni mencintai diri sendiri. Ahh, jadi pengen konsultasi deh setelahnya. Hehehe. Saya juga membayangkan, mbak Dyah adalah the next kunang- kunang. Caiyo, mbak Dy!


Nah, untuk melengkapi camilan dari mbak Dyah, saya menonton live yang memikat hati dengan judulnya. Yaitu self  healing dengan teknik ho'o ponopono. Dibawakan dengan cantik dan saya sempat terhanyut saat mbak Tina Martina mempraktekkan ilmunya. 

Semoga esok saya bisa membahas kedua ilmu manajemen emosi ini.


Sepertinya cukup makan saya hari ini. Bukan, bukan karena kepala lagi, hai diary! Saya merasa sudah sangat baikan! Melainkan karena nanti bisa kekenyangan. Jadi gendut dong body ulat saya. Tidakk!


NB:

You know, diary.

Malam ini saya berdiskusi dengan keluarga non fiksi. Kami merencanakan pertemuan live di luar jadwal di FBG. Jamuan makan santai, supaya saling mengenal satu sama lain. Kalau sudah kenal kan, keluarga kami bisa saling mengasihi. Bukan begitu, diary?

Terima kasih ya, sudah jadi teman curhat saya sepekan ini. 


Komentar

  1. Jurnal dan curhatan yang penuh makna

    BalasHapus
  2. Senangnya bisa ketemu sama keluarga literasi non-fiksi. Mari sama-sama semangat belajar supaya cekatan di bidang yang diminati masing-masing 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih atas tanggapannya :)

Postingan populer dari blog ini

No Hoax dengan Copywriting yang Optimal

5 Langkah Kecil Mewujudkan Lingkungan Inklusif

Lebih Mudah dan Murah, Cobalah Healing by Writing