Copy writing, Lebih dari Sekedar Cuan




Copywriting nampaknya hanya berbau marketing berujung cuan. Ternyata ketrampilan ini  juga untuk tujuan mulia lain. 

Jadi ciri khas dari copywriting ini adalah bagaimana tulisan ini bisa menggiring pembaca untuk melakukan sesuatu. Memang jasa ketrampilan ini banyak dilakukan oleh pelaku bisnis, untuk 'menggiring' pembaca menjadi pembeli produk mereka. Pekerjaan copywriter pun dianggap sebagai tren baru. Sebab di era ini banyak perusahaan yang mulai go online sehingga butuh konten promosi di dunia maya. Dengan adanya tulisan jenis ini, penjualan sebuah produk dan jasa bisa lebih mudah dilakukan. Tatanan konsep yang pas membuat siapa yang membaca bakal menaruh perhatian (Attention), kemudian tertarik (Interest), lalu berkeinginan (Desire), hingga akhirnya terjadilah hasil penjualan dan pembelian (Acting). Padanan kata dalam kurung yang telah kusebut ini adalah rumus/formula untuk membuat copy writing. Yang lebih terkenal dengan formula AIDA (Attention-Interest-Desire-Action).


Atas sebab prasyarat sebuah tulisan copywriting itu harus persuasif bahkan sugestif, semua penulis bisa mempengaruhi pembaca untuk melakukan apa yang jadi target tulisan. Dengan menerapkan formula AIDA yang sama untuk iklan komersil, seorang copy writer bisa menggunakan dalam tujuan lain. 


Bahkan Rahardjo Sapoetra, seorang copy writer andal, menyampaikan berulang ulang dalam akun instagramnya. Bahwa seorang penulis yang hanya mengharap cuan dari tulisan, kemungkinan akan mengalami kegagalan mencapai tujuan. Beliau bahkan menekankan untuk menulis dengan dasar berbagi kebermanfaatan. Urusan hasil adalah kehendak Tuhan.


Jadi copy writing juga cocok untuk segala segi kehidupan selain jual beli. Untuk menyampaikan ajakan kebajikan misalnya. Sampai di sini aku teringat satu Instagram live yang mengusung topik peran muslimah di era 4.0. Dari ini, ada beberapa poin yang membuatku ber-azzam untuk melakukan. Yaitu:



  1. Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Tidak hanya ulama atau asatidz. Menulis menjadi cara efektif untuk mengajak orang lain sama-sama berbuat kebajikan. Hal ini termasuk salah satu amal yang ganjarannya abadi, bisa dibuat bekal hingga ke akhirat kelak. Yaitu ilmu yang dibagikan.


  2. Apa yang disampaikan dalam berdakwah itu sama, sejak dulu sampai sekarang. Yaitu mengajak beragama dengan benar. Hanya saja seiring perkembangan zaman, tekniknya lah yang harus berubah. Nah sebagai seorang muslim, kita harus kreatif dalam mengolah teknik dakwah. Sehingga tak kalah dengan gempuran ide-ide inovatif yang seolah solutif hasil karya kebudayaan barat. Yang notabene jauh dari ajaran Islam. Menulis yang baik serta menarik adalah salah satu caranya.

  3. Sebelum menyampaikan sesuatu alangkah lebih bijaknya bila kita paham ilmunya. Agar keberkahan bisa didulang, dan kekuatan bisa maksimal. Nah, belajar, belajar, dan terus belajar menjadi andalan. Teko yang terus diisi akan mudah mengeluarkan air minum segar. 


Maka, mendalami cara menulis copy writing adalah sebuah targetku untuk bermanfaat. Melalui tulisan-tulisan yang mengulas indahnya ber-Islam dan anggunnya kebajikan, aku berharap bisa mencari teman untuk berbuat baik. Yaitu mereka yang membaca tulisanku dan terketuk untuk mengikuti apa kata semua jejeran huruf yang kuhasilkan.


Jadi inilah strong why alias tujuanku mempelajari copy writing. 


Emang cuan nya ga mau, Bu?


Psst.. Masalah itu, sekali lagi kan urusan Tuhan yak. Hanya saja, aku tak bisa mengesampingkan. Sebab sekarang aku terlibat kontrak menulis review produk hingga tiga bulan kedepan. Aku juga sedang mengelola tools bisnis bersama teman juga akan merintis penjualan online bisnis bareng suami. Jadi, ya cuan tetap jadi tujuan, ya… 🤭







Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Hoax dengan Copywriting yang Optimal

5 Langkah Kecil Mewujudkan Lingkungan Inklusif

Lebih Mudah dan Murah, Cobalah Healing by Writing